fanfictions

Sing Me a Lullaby

Title : Sing Me a Lullaby

Main Cast :

–          Lee Hyukjae

–          Lee Donghae

And Another Support Cast.

Main Pairing : HaeHyuk | Onesided!SiHyuk

Author : Nashelf Hafizhah Wanda

Genre : Romance / Slight!Angst / Yaoi

Rating : G

Length : One-shots.

Summary : “ I wish you’d listen closer to the song I play. Cause the lyrics they speak are the words I fall to say, “

***

“ Hae, aku tidak bisa tidur.. bisa kau ke rumahku? “

Dengan segera, aku menyambar jaket yang tersampir rapi diatas kursi belajarku dan berlari keluar menuju rumah sahabatku yang berada tepat di hadapan rumahku. Meninggalkan handphoneku tergeletak begitu saja diatas tempat tidur kamarku.

“ Donghae! Mau kemana lagi kau malam-malam seperti ini? “

Aku berjalan ke arah eommaku dan mencium pipi kanannya, “ Hyukkie. Ia insomnia lagi, eomma. Aku boleh kesana, kan? “

“ Jincha? Apa Hyukkie tidak apa-apa mengalami insomnia terus setiap harinya? Eomma khawatir, Hae-ya… “

“ sepertinya tidak apa-apa, ia tetap menjadi monyet yang hyper setiap harinya, “ dan masih tetap menjadi monyet yang aku sukai sejak kecil…, lanjutku dalam hati.

“ Ah! Arasseo, sudah kau kesana saja! Kasihan Hyukkie menunggu lama. Tapi, jangan kau panggil dia monyet lagi anak muda! Dia punya nama, namanya Lee Hyukjae “

Aku menjulurkan lidahku ke arah eommaku, “ kalau begitu eomma juga harus memanggilnya, Lee Hyukjae! Hyukkie hanya boleh aku yang memanggilnya “

Aku terkikik geli sembari meninggalkan eommaku seorang diri. Aku membuka pintu pagar rumahku dan merasakan angin malam berhembus menerpa kulitku. Ku lihat lampu kamar Hyukjae masih menyala.

padahal ini sudah jam setengah sebelas malam, kasihan Hyukkie…’

Aku segera berjalan ke arah rumah Hyukjae dan mengetuk pintunya perlahan. Seperti biasa, eomma Hyukjae membukakan pintu ke arahku. Di wajahnya tersirat rasa bersalah yang amat besar.

“ Gwenchana umma, Hyukjae sahabatku, tentu aku harus menolongnya “

Wellyeah, aku dan keluarga Hyukjae benar-benar amat dekat. Sehingga aku diperbolehkan memanggil orang tua Hyukjae menggunakan umma dan appa, begitupula dengan Hyukjae. Aku tersenyum ke arah appa Hyukjae yang masih duduk di depan TV sebelum berjalan ke kamar Hyukjae dilantai atas.

“ Hae!! “

Ia langsung berlari kepelukanku begitu aku membuka pintu kamarnya. Aku melingkarkan lenganku di pinggangnya dan mengusap punggungnya lembut. Ujung rambut Hyukjae menyentuh hidungku, membuatku mencium shampoo strawberry yang selalu ia gunakan.

“ mianhae, aku selalu menyusahkanmu… mianhaeyo… aku sendiri tidak tau mengapa aku bisa mengidap insomnia bodoh ini! “

Aku menaupkan kedua pipinya dan menatap matanya lembut, “ gwenchana, aku suka menemanimu dan menyanyikanmu sebuah lagu sampai akhirnya kau terlelap di sampingku, Hyukkie-ah… “

“ tapi… nanti kalau kau sudah punya pacar, apa dia tidak jealous terhadapku? “

“ jika ia melarangku bertemu denganmu, aku akan segera memutuskan dia begitu saja. Kau segalanya bagiku, Hyukkie… “

Karena aku tidak bisa membayangkan bahwa aku hidup bersama orang lain selain dirimu, nae Hyukkie…. Andai saja kau tau semua ini…,

“ gomawo Hae, kau sahabat terbaik yang pernah aku punya! “

Hatiku teremas begitu mendengar kalimatnya, namun apaboleh buat. Aku memang sahabatnya. Ia sahabatku. That’s what we areno more else.

“ ayo ketempat tidur, aku akan menemanimu tertidur “

“ YEAY! “

Ia menarik tanganku menuju tempat tidurnya. Yeah, jika Hyukjae mengalami insomnia aku pasti tidur bersama dirinya tapi bukan ‘tidur’ dalam hal lain!! Hyukjae merebahkan dirinya di tempat tidur dan memberikan sisa untukku tidur.

Seperti biasa, aku bersandar pada headboardnya sembari mengalunkan beberapa lagu, mengusap kepala Hyukjae hingga akhirnya Hyukjae tertidur pulas.

“ kau ingin aku menyanyi apa untuk saat ini? “

Entah halusinasi atau apa, aku merasakan mata Hyukjae menatapku dengan lebut. Lebih lembut dari biasa yang ia lakukan.

“ terserah Hae saja. Selama itu Hae yang menyanyi pasti akan bagus! “

“ My everything? Sepertinya itu bagus, bagaimana Hyukkie? “

Ia tersenyum menampikkan gummy-smilenya, “ boleh! Sepertinya aku suka, “

No words in this world could possibly describe
the feeling towards you that keeps surfacing
No estimation in this world could possibly measure

Even if you add or increase it, my love has no limit
There’s no one that can make me laugh like you do
There’s no one that can make me cry like you do
This really isn’t like me
I want to see and hear only you
In my interior I want to make you live
Look at me, come to my arms
You’re my every, my everything
You’re my everything, love for you

I’ve never triumphed over you
As the love towards you builds up my heart is happy
The love I feel towards you does not have any limits
Even if it does it’ll be infinity

Even if it’s tiring please stay by my side
Even if I lose everything I’ll protect you

I want to see and hear only you
In my interior I want to make you live
Look at me, come to my arms
You’re my every, my everything
You’re my everything, love for you

I wanna be everything

You are the only one who owns my heart
You are the first and last one to me
Every time I breathe I call out to you
You’re my every, my everything
You’re my everything, love for you

I Love You, You’re my everything…

Aku tersenyum begitu melihat Hyukjae sudah tertidur pulas di sampingku. Aku mecium puncak kepalanya sekilas, sebelum merebahkan diriku disamping dirinya.

“ I wish you’d listen closer to the song I play. Cause the lyrics they speak are the words I fall to say, Hyukkie… saranghaeyo, jeongmal saranghaeyo, my love…. “

***

Aku berjalan tidak tentu arah. Semua murid sudah pulang tetap ada satu orang yang belum ku lihat sedari tadi. Lee Hyukjae. Yeah, aku dan dia memang berbeda kelas, dan kami hanya dapat bertemu disaat waktu pulang sekolah atau istirahat.

Tapi setelah bel berbunyi hingga saat ini, aku sama sekali tidak menemukan sosok Hyukjae. Dimana dia? Aku menepuk jidatku pelan begitu teringat sesuatu.

Kenapa aku tidak bertanya pada teman sekelasnya?

Aku segera berlari kembali ke kelas Hyukjae berharap bertemu dengan salah satu teman Hyukjae. Aish! Pabo Hae! Kenapa tidak ingat dari tadi sih? Aku terus berlari sampai mataku menangkap punggung orang yang kucari sedari tadi.

Itu Hyukjae!

“ Hyuk—“

“ Saranghaeyo, Lee Hyukjae “

H—Huh?!!

Ada orang yang menembak Hyukkie??! Dan… dia… tunggu! Suara itu.. bukannya itu suara Choi Siwon? The president school? Sainganku seberat itu? Aku berusaha mengintip karena aku tidak mendengar suara apapun setelah itu.

Apakah Hyukjae menolaknya? Atau Hyukjae menerimanya? Sepertinya pemandangan dihadapanku menjawab pertanyaan yang berkeliaran di kepalaku.

Hyukjae memeluk Siwon, penerimaan. Benarkan?

Aku menggigit bibir bawahku sebelum berlari meninggalkan tempat tersebut. Di tengah perjalanan air mataku merembah turun membasahi kedua pipiku.

pabo..pabo…pabo…

***

MEANWHILE

Aku memeluk Siwon erat sambil menepuk punggung belakangnya pelan, “ mianhaeyo, aku… tidak bisa menerimamu Siwonnie… “

“ waeyo? “

Aku melepas pelukanku dan menatap kedua mata Siwon lembut. Tersirat dengan jelas dari kedua mata Siwon bahwa ia benar-benar terluka. Aku tersenyum kecil ke arahnya.

“ aku… menyukai orang lain, “

“ nu—nugu? “

“ seseorang, sahabatku sejak kecil, yang selalu menyanyikanku sebuah lagu sebelum aku tertidur dan seseorang yang rela meluangkan waktunya untuk menemaniku yang terserang insomnia, “

***

Aku duduk terdiam di ayunan dekat rumahku. Bajuku basah terkena hujan yang mendadak turun dengan derasnya. Dimana Hyukjae saat ini? Apa masih bersama Siwon? Pasti. Siapa yang tidak bersama dengan pacarnya begitu tau bahwa perasaan mereka terbalas?

Bagaimana aku bisa buta?

Jadi, selama ini Hyukjae menyukai Siwon dan aku sama sekali tidak tau bahwa Siwon juga menyukai Hyukjae? Jeongmal pabo saram.

Ddrrrttt

Aku mengambil handphoneku yang bergetar dengan riangnya di saku celanaku, “ neeomma? “

“ eodisseo? Biasanya kau pulang dengan Hyukjae? Sekarang, Hyukjae pulang seorang diri dan tidak bersama dirimu?! Kalian sedang bertengkar?? “

Sendiri?

“ eomma, Hyukjae pulang sendiri? Tidak bersama seseorang sama sekali? “

“ aniyo, katanya tadi dia mau pulang bersamamu tapi setelah ditunggu berjam-jam lamanya kau tidak datang jadi ia memutuskan pulang apalagi hujan turun, jadi ia kira kau sudah dirumah. Kau dimana Hae? “

Sialan kau Siwon! Pacar macam apa meninggalkan kekasihnya begitu saja! Tunggu, tadi katanya Hyukjae pulang begitu hujan turun, kan? Apa itu berarti Hyukjae kehujanan?

“ eomma, Hyukjae.. apakah dia kehujanan? “

“ Aish! Yang sedari tadi kau fikirkan hanyalah Hyukjae dan Hyukjae! Tidak, ia tidak kehujanan karena ia membawa payung birunya. Dan aku harap kau pulang dengan keadaan baju kering, anak muda. “

Ups! Aku akan mati begitu sampai dirumah.

“ PULANG SEKARANG DAN AWAS KALAU AKU TAU BAJUMU BASAH LEE DONGHAE!!! “

Klik.

Aku menatap handphoneku geram. Aish, kalau begini caranya aku harus mengeringkan bajuku terlebih dahulu sebelum pulang kerumah. Tapi, lebih baik pulang sekarang daripada nanti, atau eomma akan lebih marah dari pada ini.

***

“ LEE DONGHAE! SUDAH KU KATAKAN PADAMU BAHWA AKU TIDAK MAU MENERIMA BAJU SERAGAMMU BASAH KUYUP!!! “

Aku menatap eommaku memelas, “ mianhaeyoeomma… tidak sengaja… “

“ cepat masuk kamar mandi dan ganti bajumu! Nanti kau bisa jatuh sakit, Lee Donghae!! “

Dengan segera aku berlari ke kamarku mengambil baju ganti dan mandi. Di dalam kamar mandi, aku menatap pantulan wajahku di depan cermin. Wajahku kusut, sinar yang selalu terpancar dari kedua bola matakupun serasa meredup.

“ Hyukjae, jikalau kau bahagia, aku juga akan bahagia… “

Aku tersenyum miris sebelum memutuskan untuk menghilangkan penatku menggunakan air dingin. Yeah, selama Hyukjae bahagia akupun akan bahagia.

***

“ 38 derajat… inilah alasan eomma tidak ingin kau pulang kerumah dengan seragam basah! Kau bisa jatuh sakit, besok mungkin kau tidak perlu berangkat ke sekolah, arra? “

Aku hanya mengangguk lemah. Lagipula itu seperti saran yang paling indah yang pernah aku dapat. Selama ini aku tidak pernah ingin membolos karena selalu ingin 24 jam berada di sisi Hyukjae. Tapi sepertinya, tugas itu, sudah harus di lakukan oleh Siwon. Bukan aku lagi.

Selepas eommaku pergi, handphoneku bergetar menandakan ada sebuah sms masuk kedalamnya. Ku lirik jam di pinggir tempat tidurku. Setengah 11, jangan-jangan Hyukjae?

Benar, itu Hyukjae.

To: Hae

From: Hyukkie

Hae, aku insomnia lagi 😦 apa kau mau kerumahku?

Kalau kau tidak mau, aku tidak akan memaksa.

 

p.s. sepertinya kau marah hari ini, waeyo? Aku melakukan kesalahan? Mian, Hae….

 

Aku membaca pesan tersebut berulang-ulang. Dia masih ingin aku yang menyanyikan lagu tidur untuknya? Bukan Siwon? Dengan penat yang menyelubungi kepalaku, aku berjalan menuju cermin, merapikan rambutku, sebelum keluar dari kamarku.

“ eomma, aku pergi dulu, ya? “

Eomma segera berlari dari dapur—dengan celemeknya tentunya, “ Ya! Kau mau kemana? Mau kerumah Hyukjae? Kau sakit, babo! “

gwenchana eomma, “ aku tersenym ke arahnya, “ aku tidak peduli apakah aku sakit atau tidak, yang aku tau, Hyukjae butuh diriku saat ini “

“ apa sih susahnya mengatakan secara langsung bahwa kau menyukai Hyukjae? Katakan saja padanya, Hae. Aku tau dia juga punya perasaan yang sama, “

eomma salah, dia menyukai orang lain, eomma.. “

Eomma menyelentik dahiku perlahan, “ jangan pernah meragukan perasaan seorang ibu, anak muda! Sekarang pergi ke rumah Hyukjae dan katakan pada Hyukjae bahwa kau mencintainya! Aku lelah dengan ke-tidak-sadaran kalian berdua. “

Ne…, “

***

“ Hyukkie? Apa aku boleh masuk? “

Pintu kamar Hyukjae terbuka dan menampilkan wajah manis Hyukjae di baliknya, “ Hae, apakah… kau sakit? “

aniyo, “ dustaku tidak ingin Hyukjae tau bahwa aku sedikit demam.

gojitmal! Aku tau suaramu Hae, malam ini suaramu sedikit serak. Kau sakit, benarkan? “

Aku menggaruk pipiku yang sama sekali tidak gatal, “ y—yeah, begitulah. Aku tadi kehujanan ditengah jalan jadi.. “

MWO? Dan kau membela-belakan dirimu untuk datang ke tempatku dan menemaniku yang terkena insomnia? Kau tidak seharusnya melakukan itu, Hae! Bagaimana kalau kau sakit? Aish! Masuk dan langsung tidur! Aku tidak mau kau jatuh sakit lebih keras lagi, “

Ia menarik tanganku tanpa memperdulikan protes-protes kecil yang keluar dari mulutku. Ia merebahkan diriku—dengan paksa—diatas tempat tidurnya dan menyelimuti diriku. Ia memposisikan dirinya disampingku dan mengusap-usap kepalaku. Sama seperti apa yang ku lakukan biasanya.

“ Hyukkie, seharusnya aku yang melakukan ini, bukan kamu… “

Walau gelap aku dapat melihat wajah Hyukjae sedikit memerah, “ a—aniyo, kau sakit, kau sahabatku, kau berharga bagiku. Intinya, seharusnya aku yang melakukannya “

andwae! Aku yang boleh melakukannya! Bukan dirimu, Hyukkie… “

Aku menghempaskan selimut yang membungkus badanku, dan menarik badan Hyukjae agar ia mau merebahkan dirinya. Namun, ia tetaplah Hyukjae yang ku kenal. Hyukjae yang keras kepala.

“ aish! Sini kau! “

Aku menarik tangan Hyukjae dan ia ‘terjatuh’ kedalam pelukanku. Kami berdua bertatap lama, sebelum saling membuang muka begitu merasakan aura diantara kami menghangat.

“ ugh, oke, aku akan menyanyi sekarang, lagu apa? “

Ku dengar Hyukjae mengeringkan kerongkongannya, “ ugh. Ter—terserah kau, apapun. “

Did it pass by… our love?

Is it just a heart-broking memory?

It’s turning around… your heart… can’t I catch it by my tears?

 

My love, I love you…, I love you… are you listening?

My love, don’t forget… Don’t erase… Our love…

 

Can you see my tears? I long for you all day

My heart beat when we kissed but now it’s all a memory

 

My love, I love you…, I love you… Are you listening?

My love, don’t forget… Don’t erase… our love…

 

Every day I long for you. That’s how my day goes by. Where are you?

I’m sorry, I’m sorry that I can’t forget you..

My love, come back to me… don’t leave my side, please….

Tanpa aku sadari, sebuah air mata jatuh membasahi pipiku di saat aku menyanyikan lagu tersebut. Pabo me. Mengapa aku menyanyikan lagu yang benar-benar menyiratkan perasaanku? Bagaimana kalau Hyukjae menyadarinya? Ah, ia tidak akan pernah menyadari.

Ia tidak pernah menyadari arti dibalik lagu yang aku nyanyikan dan selalu tidur di tengah-tengah aku menyanyi. Ditambah sekarang, ia telah memiliki Siwon.

“ mengapa kau menangis Hae? “

Sebuah suara menyadarkanku dari lamunanku. Ku lihat Hyukjae tengah menatapku dalam-dalam. Tersirat kekhawatiran di kedua bola matanya.

“ apa orang yang kau sukai membuatmu sakit, Hae? Itukah alasan kau tidak menungguku tadi siang sepulang sekolah? “

Sekarang pergi ke rumah Hyukjae dan katakan pada Hyukjae bahwa kau mencintainya!

Masih bolehkah aku mengatakan bahwa aku mencintainya jika ia sudah memiliki orang lain disampingnya? Itu semua tidak akan sakit daripada hanya memendam apa yang ada didalam hatiku, kan? Dengan keberanian yang entah aku dapat darimana, aku menggenggam tangannya.

Ne, seseorang yang benar-benar aku cintai sejak dulu… menyakitiku… tidak secara langsung, karena dirinya sendiri tidak mengetahui bahwa aku menyukainya.. “

Nu—nuguya? “

someone special, seseorang yang selalu tersenyum dan tertawa dengan indahnya, seseorang yang selalu berbicara tentang hal-hal yang ia sukai, seseorang yang tidak bisa jauh dariku, “ aku tertawa kecil mendengar kata-kataku.

“ seseorang yang sering terkena insomnia, seseorang yang selalu berada di sampingku ketika aku tengah tidur, seseorang yang selalu bersamaku sejak kecil, seseorang yang…., “ now or never Donghae, “ seseorang yang tangannya tengah ku genggam saat ini, “

Aku memberanikan diriku menatap kedua mata cokelatnya yang ternyata tengah menatapku dengan pandangan shock, “ kamu, Hyukjae. Hanya kamulah yang mampu membuat hatiku berdebar tidak menentu seperti ini… “

“ Hae… “

“ setiap hari aku menyanyikan lagu untukmu berharap kau mengetahui isi hatiku dari lirik-lirik lagu tersebut, tapi semakin lama kau tidak pernah mengetahuinya.. sampai hari ini, kau bertemu dengan pangeranmu… aku tidak memaksa kau untuk menjawab ungkapan cintaku, aku hanya ingin kau mengijinkanku. Izinkan aku mencintaimu, Hyukjae “

Aku menundukkan kepalaku tidak berani menatap Hyukjae saat ini. Ku rasakan sebuah jari menyentuh ujung daguku, mengangkatnya dan hal terakhir yang aku tau adalah sesuatu yang lembut, manis dan lembab berada di bibirku.

Bibir Hyukjae.

Ia menarik dirinya dari ciuman kami dan menatapku lembut. Ia membalas genggaman tanganku dan menautkan jari jemariku lembut.

“ kau tentu boleh mencintaiku, Hae. I’d love to. “

“ itu artinya—“

Ia mengangguk sebelum aku selesai mengucapkan kalimatku, “ I love you, Hae. It’s like forever for loving you, you know? “

“ Siwon? Bukankah ia menyatakan perasaannya padamu sore ini dan kau terima? “

“ kau tau aku ditembak oleh Siwon?! “

Aku tersenyum kaku, “ aku mendengarnya, mianhae. “

“ oh, ne. Ia memang menembakku, “ ia menaupkan telapak tangannya di pipiku, “ tapi bukan berarti aku menerimanya Hae.. “

“ tapi…kau…memeluknya? “

“ bukankah kau mendengarnya? Bagaimana kau bisa tau? “

“ aku memang mendengar, namun setelah beberapa saat aku tidak mendengar suara apapun aku… mengintipnya… “

gwenchana, toh, itu hanya sekedar pelukan minta maaf. Aku memeluknya agar ia tidak terlalu terluka, Hae. Lalu aku mengatakan padanya bahwa aku menyukai orang lain. Menyukai seseorang yang selalu menyanyikan sebuah lagu disaat aku tidak bisa tidur, “

I love you, Hyukjae “

I love you too, Hae. Please sing me a lullaby every night so I can sleep peacefully in your arms, “ ujarnya sembari menarik diriku untuk masuk ke dalam selimutnya

Aku merebahkan diriku disamping Hyukjae dan menatap Hyukjae penuh dengan cinta. Ku usap pipinya dengan punggung tanganku lembut. Ia meletakkan kedua telapak tangannya di atas dadaku.

“ this time please, you’d listen closer to the song I sing. Cause the lyrics they speak are the words I want to say, “

I will remember that.

 

 

 

 

The End<3

Good night everyone! Sleep tight!! Ilysm :*

“ Comment = Kiss “


14 thoughts on “Sing Me a Lullaby

  1. aaaaaaaaaaaaaa………
    syukur akhirnya happy ending…
    waduuuh untung mslah nya cepet slesai…

    hae lgi skit tuuh tpi lngsung smbuuh doong, d ksiiih obt sma eunhyuk *kissing tdi #plaak

  2. baguuus siwoon oppa sabarrrr ya wkwkk eunhyukk ituu udah jatuh di pelukan pngerann donghae untuk selamanya … selaamanya hahah

  3. hyuk ❤ hae slamanyaaaaaa~..
    wonwon oppa ajh ditolak..
    ckckckck

    kyaaaaaahhh..
    eunhae so sweeeeet..
    ❤ ❤ ❤ ~

  4. mau dong di nina bobo’in sama Donghae ><
    as always~~ ff romance km slalu bkin aku senyam senyum sendiri kaya orang gila XD
    ga nyangka itu eommanya donghae ternyata Haehyuk Shipper #bletakk

  5. Aa~ so sweet >.<
    Donghae-ssi romantis habis, beruntungnya Hyukppa :")

    HAEHYUK IS REAL!

    P.S: Lagu yg dinyanyiin Donghae-ssi lagunya siapa ya? Judulnya apa? V^^

  6. zzzzzzz~
    eh? la kok ikut ketiduran? ah- maap author, denger suaranya Hae saya jadi terbawa suasana #pletakk
    enak kali ya kalo tiap malem ada yang nyanyi buat gw sebelum tidur *imajination*
    eh napa malah curhat? #gubraakkk
    yaaah~ manis, sweet, mengalahkan semua merk gula!! seneng deh kalo ada yg bikin FF sweet tentang mereka kayak gini ^^
    yang langgeng ya bang~ ❤ EunHae polepell *mendadak cadel*

Leave a reply to nyukkunyuk Cancel reply