fanfictions

True Love

Tittle : True Love—dedicated 26th year, Eunhyuk’s birthday

Main Cast :

–          Eunhyuk [as girl]

–          Hankyung [as boy]

Author : Nashelf Hafizhah Wanda

Genre : Angst / Genderswitch

Rating : T

Length : Oneshoot

Nb : mian, disini sisi jantan Eunhyuk terpaksa author hilangkan dan diganti sisi seorang gadis remaja manis yang imut dan sedikit manja[?] erh, yang terakhir… saran doang, inget Cuma saran kalo mau baca dengerin aja lagu Joo—Turn Around, 2Am—Like A Fool/Love Crazy atau lagu apapun yang berbau mellow. Terbukti author nulis sambil dengerin tiga lagu itu nangis sendiri , hauaua

***

#asiaANCHOVYday #asiananchovyday #HyukDay

***

“ oppa… “

Seseorang yang di panggil ‘oppa’ itu menoleh ke arah seorang yeoja yang sedang menggapai-gapai ke sekeliling berusaha mencari sang-oppa. Kedua mata cantiknya masih terpejam dengan rapat, enggan untuk membukanya. Namja yang dipanggil itu menggenggam tangan yeoja itu erat.

“ aku disini Hyukkie… “ bisiknya pelan

Yeoja yang di panggil Hyukkie itu tersenyum manis, “ aku mencarimu kemana-mana oppa… “

“ aku dari tadi di sampingmu… “

“ aku tau, aku bisa merasakannya, “ yeoja itu membuka kedua matanya menampilkan kedua bola mata coklat indahnya, “ walau gelap “

Namja itu tersenyum pahit. Ia menggenggam tangan yeoja tersebut lebih erat seakan-akan mengisyaratkan ia harus tegar dan tidak boleh sedih.

“ Hyukkie, ayo makan, kau sudah ku buatkan nasi goreng seperti biasa “

Yeoja bernama Eunhyuk atau lebih sering di panggil Hyukkie tersebut mengangguk pelan. Namja tersebut tersenyum manis. Saat ia hendak membalikkan badannya mau menyiapkan makanan untuk Eunhyuk,  yeoja itu memanggilnya.

“ oppa-ya… “

Namja itu membalikkan badannya, “ neh ? “

“ kau lupa sesuatu ? “

Seakan teringat sesuatu, namja tersebut berjalan ke arah Eunhyuk dan melingkarkan lengannya di pinggang Eunhyuk. Tangan Eunhyuk ia lingkarkan di lehernya.

“ mianhae, aku lupa “

“ gwenchana, akukan sudah banyak menyusahkanmu, Hankyung-oppa… “

Namja yang bernama Hankyung itu tersenyum, “ gwenchana, ayo kebawah, ada nasi goreng menunggumu “

 

*

 

Hankyung duduk di hadapan Eunhyuk yang sedang makan nasi goreng buatannya dengan telaten. Ia menatap seluruh wajah Eunhyuk. Bagaimana bentuk wajahnya, bagaimana lingkar matanya, bagaimana bentuk hidungnya, bagaimana senyumannya.

“ jeongmal keopta… “ desisnya pelan

“ neh ? “

Hankyung segera tersadar dari lamunannya dan menatap yeoja di hadapannya dengan pandangan kaget. Walau ia yakin yeoja tersebut tidak akan dapat mengetahui ekspresinya.

“ oppa tadi ada berkata sesuatu ? aku mendengar sebuah desisan, tapi tidak jelas “

Hankyung menggeleng, “ aniyo, aku tidak mengatakan apa-apa “

Hening. Suasana di ruang makan tersebut benar-benar sepi. Tidak ada suara lain selain suara gesekan antara piring dan sendok.

“ oppa, “ panggil Eunhyuk pelan

“ ne? “

“ apa tidak apa-apa aku menumpang disini ? apa aku tidak merepotkanmu ? aku tidak keberatan jika aku harus tinggal di panti asuhan, asalkan kau tidak merasa terbebani.. “

“ maksudmu ? “

“ Hankyung-ah, aku tau kau seorang namja yang tampan, orang sepertimu pasti telah memiliki seorang yeojachingu, aku yeoja dan kau namja.. aku hanya akan membuat kesalah pahaman di antara hubungan kalian, dan seingatku, kau berumur 27 tahun bukan ? namja seperti oppa harus menikah “

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Hankyung.

“ aku sudah terlalu banyak merepotkan oppa, mungkin.. sekarang saatnya aku bangkit “

“ tapi Hyukkie, aku tidak mempunyai seorang yeojachingu, tidak ada yang akan salah paham “

Eunhyuk tersenyum manis, “ untuk itulah oppa harus mencari, aku sudah bisa menjaga diriku sendiri oppa “

Hankyung hanya diam menunduk tidak tau apa yang harus di katakannya. Ia ingin jujur terhadap yeoja di hadapannya bahwa ia tidak-akan-pernah-bisa mencari yeoja lain kalau ada yeoja semanis dan secantik Eunhyuk berada di dekatnya.

Ya,

Alasan ia tidak mau mencari yeoja lain hanya karna Eunhyuk. Sudah lama ia menyukai Eunhyuk, sejak pertama kali mereka bertemu. Selama itu pula Hankyung dengan telaten menjaga dan melindungi Eunhyuk. Selama itu pula Hankyung tidak berani menyatakan perasaannya. Ia takut, ia takut bahwa Eunhyuk tidak dapat menerimanya.

“ aku tau bagaimana rasanya kesepian oppa, “ yeoja tersebut bersuara lagi, namun kali ini suaranya bergetar

“ selama ini aku hanya berteman dengan kegelapan, setelah ditinggal kedua orang tuaku aku semakin merasakan apa itu kesepian, tapi setelah bertemu dengan oppa sedikit demi sedikit kesepianku menghilang.. “

Hankyung hanya menatap yeoja di depannya dengan diam, menyuruhnya untuk melanjutkan perkataannya

“ tapi, aku juga tau diri, oppa tidak mungkin terus menerus mengurusku yang tidak bisa apa-apa ini, oppa tidak boleh kesepian di akhir hidup oppa hanya karnaku, oppa punya kehidupan sendiri “

“ tapi, “

“ oppa, “ potongnya, “ aku sudah memikirkan siang-malam, oppa harus mencari pendamping “

Hankyung menggelengkan kepalanya tidak mengerti kemana alur percakapan mereka. Hankyung merasa nyaman-nyaman saja dengan adanya Eunhyuk disisinya. Ia yakin beribu-ribu persen, seribu yeoja cantikpun tidak mungkin dapat menggantikan perasaannya.

Walau yeoja tersebut lebih manis di banding Eunhyuk.

Walau yeoja tersebut lebih cantik di banding Eunhyuk.

Walau yeoja tersebut lebih sempurna di banding Eunhyuk sekalipun ia tidak mungkin bisa berpaling dari Eunhyuk. Walau jauh kenyataan, Eunhyuk tidak dapat melihat sekalipun.

“ Hyukkie, jangan bicarakan ini, arasso? Aku tidak butuh pendamping untuk saat ini, “

“ wae oppa ? “

“ selama kau tetap disini, aku tidak akan merasa kesepian, jika kau pergi ke panti asuhan tempat tinggalmu dulu itu, aku akan merasa kesepian, ok? “

Eunhyuk hanya diam di tempatnya. Namun sebuah senyum sedikit merekah di wajahnya yang putih seputih salju tersebut.

“ Hyukkie, “

“ hmm ? “

“ sebentar lagi, ulang tahunmu bukan ? “

Eunhyuk terdiam mencoba memproses ingatan di kalendernya. Ia tidak dapat mengingat dengan jelas kapan terakhir kalinya ia melihat kalender. Tidak pernah.

“ sekarang tanggal berapa ? “

“ 31maret, “

Eunhyuk terdiam.

“ MWO ?!! sudah akhir bulan ?! “

“ kau tidak sadar ? “

Eunhyuk menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum mengingat fakta sebentar lagi tanggal yang paling ia tunggu-tunggu akan tiba. Tanggal saat ia pertama kali lahir kedunia ini. Walau dalam keadaan tidak sempurna sekalipun.

“ kau mau hadiah apa dariku ? “ tanya Hankyung lembut

Eunhyuk menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, “ aniyo, aku tidak butuh! Rumah ini sudah menjadi hadiah tersendiri untukku, oppa sudah menjadi bagian hadiahku.. oppa tidak perlu memberikanku hadiah lagi, sudah banyak yang telah oppa berikan padaku “

“ aish, katakan saja, apa yang kau inginkan ? “

“ aku tidak yakin oppa dapat memberikannya padaku, sudahlah oppa-ya… hadiahku terlalu tinggi, aku tidak ingin merepotkan oppa.. “

“ memang kau ingin apa ? “

Hening sejenak

Hankyung menatap Eunhyuk yang tiba-tiba meletakkan sendoknya dan menatap Hankyung dengan wajah datar. Tatapan yang belum pernah Hankyung lihat selama ini.

“ melihat, “

“ …. “

Eunhyuk tersenyum pahit mengetahui Hankyung tidak merespon apa yang ia ucapkan. Eunhyuk tau, apa yang ia inginkan terlalu tinggi. Untuk apa ia ingin melihat? Ia sudah 25 tahun hidup dalam kegelapan. Kegelapan bukan masalah baginya. Tapi, sebuah keinginan untuk dapat melihat indahnya kota Seoul terus membuatnya berharap suatu saat nanti ia dapat melihat.

Walau ia yakin, itu sebuah keajaiban.

“ oppa tidak dapat mengabulkannya bukan? “

Hankyung menatap Eunhyuk bimbang. Ia ingin mengeluarkan apa yang ada difikirannya namun ia tidak ingin Eunhyuk marah. Ia tau benar, jika Eunhyuk mengetahui ide gilanya, Eunhyuk akan marah dan menolak mentah-mentah.

“ sudahlah, lupakan saja impianku itu, itu terlalu mustahil untuk dapat dikabulkan “

“ kalau kau bisa melihat, apa yang ingin kau lakukan pertama kali ? “

“ oppa, “

Hankyung terdiam ditempatnya. Debaran jantungnya benar-benar tidak teratur.

Hankyung POV—Oppa? Jika Eunhyuk dapat melihat yang pertama kali ia lakukan adalah melihatku? Aish. Hyukkie… apa kau tau kata-katamu semakin membuatku tidak dapat melepaskanmu!

“ a..aku ? “ tanya Hankyung gugup

“ aku ingin melihat seseorang yang benar-benar berjasa benar untuk hidupku, aku ingin melihat wajah seseorang yang rela mengorbankan waktunya hanya untuk seorang yeoja bodoh sepertiku, aku ingin melihat seperti apa wajah orang yang selalu ku kagumi dalam diam tersebut “

Eunhyuk menundukkan wajahnya, menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan rambut panjangnya. Hankyung terdiam di tempatnya, mencoba memproses semua yang hadir kedalam pendengarannya. Sebuah senyum tiba-tiba muncul, menghiasi wajah tampannya.

“ Hyukkie, “

“ N—neh? “

“ aku akan berusaha mengabulkan hadiahmu, tidak peduli seberapa susahnya, aku yang akan mewujudkan impianmu “

Sunyi

Senyap

Hening

“ MWO ?!! “ Eunhyuk berdiri dari duduknya, wajahnya benar-benar kaget

“ waeyo ? “

“ oppa gila ?! oppa ya! Jangan repotkan dirimu untuk yeoja tak berguna sepertiku! “

“ aku tidak merasa direpotkan, “

“ oppa… “ wajah Eunhyuk memelas, “ aku tidak ingin merepotkanmu lebih banyak lagi, “

“ aku ikhlas, tapi aku ingin kau mengabulkan satu permintaanku “

Hankyung menatap Eunhyuk ragu. Haruskah ia mengungkapkan perasaannya saat ini? Ia masih cukup terlalu takut. Ia tidak ingin menerima kenyataan bahwa ia harus kehilangan Eunhyuk.

“ katakan saja, apapun itu aku akan mengabulkannya! Jika ini yang bisa ku lakukan untuk membalas semua jasa oppa, aku akan melakukan apapun itu “

Hankyung tersenyum simpul. Ia tidak akan pernah menyatakan perasaannya seperti ini. Ia tidak ingin Eunhyuk menerima perasaannya hanya sebagai tanda balas jasa. Otaknya mencari cara, apa yang harus ia ucapkan untuk mengganti kalimat bodoh yang terlanjur terancang manis di otaknya.

“ hanya menemaniku jalan-jalan ke taman bermain yang ada di dekat kompleks, disana banyak bunga matahari, “

“ oh? Hanya itu? Aish, oppa! Itu tidak sebesar apa yang telah kau berikan padaku “

Hankyung tersenyum, “ gwenchana, hanya itu yang aku inginkan “

“ arasso kalau begitu aku ganti baju dulu, oppa tolong bantu aku ke kamar, “

Eunhyuk telah siap berdiri namun ia sama sekali tidak merasakan kehadiran Hankyung di sampingnya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri berniat mencari Hankyung, walau pada akhirnya. Ia jadi lupa dimana depan dan belakang.

“ oppa ? “

Hankyung menatap Eunhyuk bingung, “ siapa bilang kita akan berangkat sekarang Hyukkie ? “

“ oh… aku kira… “

“ bukan hari ini, aku ingin kita kesana sehari sebelum kau di oprasi untuk menyembuhkan matamu, bagaimana ? “

“ eekh ?!! selama itu ? memang kapan aku akan di oprasi ? itu waktu yang lama oppa ya… “

Hankyung tersenyum, ia berdiri menghampiri Eunhyuk dan menariknya kedalam pelukannya. Eunhyuk hanya diam tidak bereaksi. Ia bingung, haruskah ia membalas ? atau membiarkan saja ?

“ sebentar lagi, aku berjanji sampai hari ulang tahunmu, kau akan dapat melihat betapa indahnya taman itu, “ bisiknya lembut

 

*

 

Semenjak percakapan tersebut. Hankyung sibuk mencari dokter yang bersedia memeriksa matanya, apakah kornea matanya cocok dengan kornea mata Eunhyuk. Ia juga mencari seorang yeoja yang bersedia mengurusnya jika kedua kornea matanya telah ia berikan terhadap orang yang paling ia sayangi. Eunhyuk.

Ia tau ini hal yang paling berat yang ia lakukan. Bukan. Bukan memberikan kornea matanya. Ia benar-benar ikhlas memberikan kornea matanya agar impian Eunhyuk dapat menjadi kenyataan. Ia hanya tidak ingin berpisah dengan Eunhyuk.

Tapi ia harus.

Ia tau Eunhyuk pasti akan marah jika tau yang mendonorkan kedua kornea matanya adalah dirinya. Ia tau apa reaksi Eunhyuk jika tau rencananya. Ia pasti akan marah dan mengacaukan segalanya. Karna itu Hankyung merahasiakan seluruh rencananya serapat mungkin.

Setelah mengikuti beberapa tes kesehatan, tes pengelihatan, dan tes-tes yang lain. Akhirnya hari yang di tunggu Hankyung datang juga. Hari dimana Eunhyuk akan dapat melihat kembali.

Namun, ia sedikit tidak rela,

Jika Eunhyuk telah dapat melihat, ia terpaksa harus pergi sebelum akhirnya Eunhyuk tau siapa pendonor matanya. Tapi ia harus bisa. Demi orang yang di cintainya, demi orang yang di sayanginya setulus hati.

Lusa jadwal oprasi Eunhyuk dan Hankyung. Besok hari terakhirnya bersama dengan Eunhyuk. Hari terakhirnya untuk mengenang wajah Eunhyuk, suara Eunhyuk, segalanya tentang Eunhyuk. Hari terakhirnya bersama Eunhyuk.

Dan ia telah merencanakan semuanya. Ia tau besok adalah hari terakhirnya bersama orang yang paling di sayangi dalam hidupnya. Dan ia berencana, akan mengungkapkan semua perasaannya. Ia tidak ingin menyesal nantinya.

Apapun jawabannya, yang terpenting ia akan mengungkapkan isi hatinya untuk yang pertama dan terakhir kalinya.

 

*

“ Hyukkie? Bolehkah aku masuk? “ Hankyung mengetok-ngetok pintu kamar Eunhyuk

“ masuk saja oppa, “

Mendengar sahutan dari dalam membuat Hankyung tersenyum. Ia membuka pintu kamar Eunhyuk dan menemukan yeoja tersebut sedang duduk mematung di depan kaca. Sebuah senyum merekah di wajahnya yang manis.

Hankyung jalan mendekati Eunhyuk, ia memegang pundak yeoja tersebut lembut. Eunhyuk yang merasakan ke hadiran Hankyung menoleh ke arah Hankyung.

“ sedang apa ? “ tanya Hankyung lembut

“ hanya sedang berandai-andai, bagaimana bentuk wajahku.. aku tidak sabar menunggu hari esok, hari dimana aku akan melihat semua yang tidak pernah aku lihat sebelumnya “

Hankyung tersenyum, “ kau senang sekarang ? “

Eunhyuk memutar badannya menjadi menghadap ke arah Hankyung. Ia menggapai mencari tangan namja tersebut, dan menggenggamnya lembut. Ia tersenyum manis.

“ apa oppa tidak sadar selama oppa ada di dekatku aku merasa senang, gomawo oppa.. aku tidak tau harus apalagi untuk membalas jasa oppa, jasa oppa tidak dapat ku balas dengan perbuatan, terlalu banyak jasa yang oppa berikan untukku “

“ kau tidak perlu membalas jasaku, hanya tersenyumlah setiap hari itu sudah cukup untuk melunaskan jasa-jasaku “

“ senyuman tidak berarti dengan apa yang telah oppa berikan, ini lebih dari senyuman “

“ gwenchanayo, hanya senyumanmu yang aku inginkan “

Eunhyuk menunduk. Ia merasa seluruh darahnya menghangat, membuat wajahnya memanas. Ia menggigit bibir bawahnya agar rasa gugupnya menghilang. Namun entah mengapa, rasa gugup itu malah semakin menambah.

“ senyumanku tidak berarti apa-apa oppa, oppa telah mengabulkan keinginanku sejak kecil, ini semua tidak bisa dibalas hanya dengan senyuman “

Hankyung membelai rambut panjang Eunhyuk, “ gwenchana, sekarang tepati janjimu, ayo ke taman “

“ ekh, sekarang ? bukannya… “

“ besok kau sudah di oprasi, Hyukkie… “ potong Hankyung cepat

“ aaakh!! Aku lupaaa!! Oppa keluar dan jangan mengintip!! “

Hankyung tertawa kecil. Hari ini, hari terakhirnya ia dapat mendengar suara Eunhyuk. Ini hari terakhirnya ia dapat melihat senyuman Eunhyuk. Ini hari terakhirnya untuk mengingat-ingat wajah Eunhyuk. Ini hari terakhirnya dapat menggenggam tangan Eunhyuk.

Hari ini adalah hari yang tidak akan pernah ia lupakan. Ia harus menjadikan hari ini, hari terspesial yang pernah ada,

 

*

 

“ Hyukkie!! “

Hankyung berteriak keras sambil berlari-lari meninggalkan Eunhyuk di belakang. Eunhyuk berlari mengejar Hankyung walau ia tidak tau dimana letak Hankyung sesungguhnya.

“ oppa, eodiyo ?!! kau dimana ? “

“ cari aku dengan suaraku “

“ oppa !! “

“ teruslah mencari, “

Eunhyuk berjalan berputar-putar mencari dimana letak Hankyung. Ia mencoba mengikuti arah suara Hankyung. Namun ia merasa ia hanya berjalan di satu titik.

“ oppa, katakan kau dimana ? “

“ carilah bunga matahari, aku ada di antara mereka “

“ bagaimana caranya ?!! “ tanya Eunhyuk frustasi

“ gunakan hidungmu “

“ kau kira aku anjing hah ?! “

Hankyung hanya tertawa-tawa dan menghilang di tumpukan bunga-bunga matahari. Eunhyuk mengikuti saran Hankyung. Ia menggunakan indra penciumannya untuk mencari yang mana bunga matahari.

Kakinya berjalan kemana arahnya ia tidak tau. Dimana selatan, dimana utara, dimana barat ataupun timur ia juga tidak tau. Ia meraba sekeliling. Ia merasakan ujung tangannya menyentuh sebuah bunga.

“ sepertinya ini bunga matahari yang ia maksud, “ bisiknya pelan

Ia memutuskan jalan kedepan. Kedepan. Dan kedepan. Hingga akhirnya ia berhenti di satu tempat. Ia merasa tidak ada orang di sekelilingnya. Ia merasa ia berada di taman bunga matahari seorang diri.

“ oppa ? “ tanyanya takut

Hening

“ oppa kau dimana ?!! “ teriaknya sedikit lebih nyaring

Namun tidak ada suara sama sekali

“ oppa, jangan bercanda!! Cepat tunjukkan kau dimana!! “

Merasa tidak ada jawaban, ia jadi berfikir Hankyung telah meninggalkannya seorang diri. Ia merasakan ketakutan menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia berjalan mundur kebelakang dua langkah sebelum akhirnya tubuh mungilnya menabrak dada bidang seseorang.

Saat Eunhyuk hendak balik badan dan meminta maaf, ternyata lengan orang tersebut telah melingkar erat di sekeliling badannya. Beberapa tangkai bunga matahari berada di tangan orang tersebut.

“ mencariku ya? “

Eunhyuk menginjak kaki orang tersebut dengan keras, “ oppa jeongmal baboya!! Bagaimana bisa kau meninggalkanku sendirian disini ?! aku ketakutan bodoh!! Aku tidak tau mana depan dan belakang!! Aku—“

Ucapannya terhenti ketika lengan Hankyung menarik tubuh mungil yeoja tersebut kedalam pelukannya, “ mianhae, aku tadi mengumpulkan bunga-bunga ini, “

“ bunga apa ? “

Hankyung memberikan 13 bunga matahari ke hadapan Eunhyuk, “ for my Hyukkie, “

Eunhyuk mengambil ke-13 bunga tersebut. Diciumnya satu-satu. Sebuah senyuman merekah dibibirnya. Ia merasa sangat bahagia hari ini, entah mengapa.

“ oppa, mengapa ada tiga belas bunga ? “ tanyanya setelah menghitung jumlah bunga tersebut

“ kau tau mengapa ? “

Eunhyuk menggeleng

“ gunakan otakmu itu, dan kau akan tau apa alasannya “

“ oppa, jangan bermain-main lagi, aku mohon apa maksudnya ? “ pintanya, ia terlalu lelah mengikuti permainan Hankyung

“ kau ingat tanggal lahirku ? “

“ Sembilan februari, “

“ tanggal lahirmu ? “

“ empat april, “

“ totalkan saja semuanya, hanya tanggal bukan bulan “

Eunhyuk terdiam. Otaknya mencoba memproses apa yang telah Hankyung katakan. Sembilan? Empat? Totalkan semuanya? 9+4? 13?

a..apa maksud semua ini? Kenapa tanggal lahirku dan tanggal lahirnya harus di totalkan ? apakah…’

“ sudah dapat ? “

Eunhyuk mengangguk tipis

“ tau alasannya ? “

Eunhyuk mendongak ke atas berharap dapat melihat wajah pahlawannya tersebut. Namun semua sia-sia. Ia akan bisa melihat wajah pahlawannya besok. Setelah sebuah keajaiban terjadi.

“ molla, wae ? “

“ semua hanya karna satu alasan, “

Eunhyuk menunggu dengan sadar. Tidak disadari olehnya, sebuah keringat membasahi dahi, tangan, dan leher Hankyung. Tangan Hankyung mulai berubah menjadi dingin. Debaran jantungnya tidak dapat terkontrol lagi.

“ saranghae… “

 

*

 

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh Eunhyuk datang. Hari ini ia akan di oprasi. Dan semua yang Eunhyuk inginkan akan terwujud.

Ia akan dapat melihat indahnya seoul,

Ia akan dapat melihat bagaimana seluk beluk kota,

Dan yang terpenting, ia akan dapat melihat pangerannya, Hankyung.

Dulu, ia menganggap Hankyung hanya seorang pahlawan olehnya. Namun ia merasa semua berubah, berubah 180⁰ setelah Hankyung mengucapkan kata-kata yang tidak pernah di sangka olehnya.

#flashback#

“ saranghae… “

Eunhyuk hanya diam mematung. Ia bertanya dalam hati, ini mimpi? Atau kenyataan?

“ Hyukkie, aku telah menyukaimu sejak lama, mungkin lebih tepatnya mencintaimu.. aku menyukai sifatmu yang periang dan selalu tersenyum, “

Eunhyuk hanya mampu diam. Namun tidak dapat dipungkiri, hatinya sedikit melayang mendengar kata-kata dari mulut Hankyung.

“ selama ini aku tidak ingin mencari yeoja lain karna aku tidak bisa sedikitpun beralih darimu, alasan aku tidak mau mencari pendamping hidup karnamu Hyukkie… “

“ ta..tapi, apa yang kau lihat dariku oppa ? kau tau, aku tidak sempurna… aku buta… bagaimana mungkin kau bisa menyukaiku ? “

“ itulah yang aku suka darimu “

“ maksud oppa? “

“ aku menyukaimu karna kau tidak pernah patah semangat, kau sadar diri bahwa kau orang yang tidak sempurna, tapi kau tidak pernah patah semangat sedikitpun, kau tidak pernah berputus asa, kau bahkan selalu tersenyum, itulah yang membuatku menyukaimu “

“…”

“ awalnya aku mengira ini hanya perasaan kagum, tapi entah mengapa rasa ini berubah menjadi rasa suka, dan entah sejak kapan berubah menjadi rasa cinta “

“ aku… “

“ aku tidak butuh jawaban ‘iya’ hanya karna kau ingin membalas jasa-jasaku, aku ikhlas menolongmu, aku ikhlas atas dasar rasa sayang, jika kau tidak menerimaku itu lebih baik, yang terpenting aku telah mengungkapkan apa yang ada didalam hatiku, “

“ oppa…, “

Hankyung tersenyum lembut ke arah Eunhyuk, “ neh? “

“ kalau aku bilang iya atas dasar cinta, apakah kau percaya ? “

Butuh waktu lama untuk memproses kata-kata Eunhyuk kedalam otaknya. Setelah ia mengerti apa yang Eunhyuk katakan, wajahnya berubah kaget. Ia menatap Eunhyuk tak percaya.

“ ma..maksudmu ? “

“ nado saranghae oppa…, “

#end of flashback#

 

*

 

Dua jam telah berlangsung. Sebuah kabar langsung menyebar dari telinga ke telinga. Oprasi berhasil. Eunhyuk dapat melihat untuk yang pertama kalinya.

Namun,

Impian keduanya tidak akan pernah terwujud. Impian melihat wajah pahlawannya, pangerannya, pemilik hatinya…

 

*

 

Eunhyuk berlari dari rumah sakit hingga ke rumahnya. Walau dokter melarangnya pulang, ia tetap memaksa pulang karna ia belum pernah melihat wajah orang yang ingin dilihatnya. Ia telah mencari ke seluk-beluk terdalam rumah sakit namun ia sama sekali tidak menemukan wajah Hankyung.

Setelah meminta data lengkap tentang dirinya, ia langsung berlari dan tidak memperdulikan kondisinya. Impian keduanya harus terwujud. ketika sampai di rumahnya, pemandangan yang ia lihat hanyalah sebuah rumah tidak besar dan tidak kecil.

“ inikah tempat aku tinggal selama ini ? “

Ia membuka pintu tersebut dan berhasil, pintu tersebut terbuka. Ia masuk ke dalam rumah tersebut. Terlihat sebuah ruang tamu yang nyaman, namun entah mengapa terlalu sepi.

“ oppa ? “

Hening. Ia mencoba melangkah ke dalam ruangan.

“ oppa apa kau disana ? “

Sebuah kertas putih terletak di atas meja makan menaikkan rasa penasarannya. Ia mengambil kertas tersebut dan melihatnya.

“ ini pasti tulisan Hankyung, tapi.. apa isinya ? “

Ia meletakkan kertas tersebut kembali ke tempatnya. Dan mulai berkeliling ke sekitar rumah namun sosok Hankyung tetap saja nihil. Ia kembali kedalam rumah dan mengambil kertas tersebut. Ia yakin, dimana letak Hankyung berada pasti tertulis di surat tersebut.

Ia keluar rumah dan mendatangi seorang ahjumma yang sedang menyapu jalanan, ia mendatangi ahjumma tersebut dan meminta tolong membacakan surat yang ada di dalam genggamannya. Ahjumma tersebut tersenyum dan membacakan surat Hankyung.

Dear Hyukkie,

Miane jika aku tidak dapat mewujudkan impianmu yang kedua. Aku hanya tidak ingin jika aku mewujudkan impianmu yang kedua, kau akan marah kepadaku. Aku tau, aku salah mianhe Hyukkie…

Aku telah merencanakan semua ini.

Sejak mendengar bahwa impian dalam hidupmu adalah melihat, ide ini langsung melintas dengan sendirinya di dalam otakku. Jangan marah Hyukkie, aku mohon….

Ya, rencanaku adalah. Mendonorkan kornea mataku, dan menyerahkannya kepadamu.

Semua kulakukan agar kau dapat melihat

Melihat indahnya dunia, melihat betapa indahnya seoul, betapa indahnya warna pelangi, dan betapa indahnya wajahmu…

Tapi maaf, aku menghancurkan impianmu yang kedua.. kau tidak akan pernah bisa melihat wajahku, sekeras apapun kau tidak akan bisa, aku telah pindah ketempat yang lebih jauh. Ini hal tersulit yang pernah aku lakukan. Meninggalkanmu.

Aku tidak pernah terfikir dapat hidup tanpamu. Tidak bisa Hyukkie, tidak bisa… kaulah semangat hidupku, kaulah matahariku, kaulah yang selalu membuatku tersenyum.

Aku tidak yakin aku bisa menjalani hidupku seperti dulu, semua telah berubah. Kau tidak ada disisiku. Walau berat, aku harus melakukan ini, semua harus aku relakan. Kalau tidak, impianmu sejak kecil tidak akan penah terwujud

Hyukkie,

Percayalah, sejauh apapun kau dan aku, aku tetap aku, aku tetaplah diriku yang selalu ada disampingmu, aku tetaplah aku yang kau kenal. Aku tetap mencintaimu seberapa jauhnya dirimu.

Bentuk wajahmu, tawamu, suaramu, tingkah lakumu, hal-hal favoritmu, semua telah aku sipan dalam memori kecil di dalam hatiku. Sebuah memori yang tidak akan pernah hilang karna waktu.

Hyukkie,

Aku tetaplah aku yang akan dan selalu mencintaimu… aku tetaplah aku yang akan dan selalu menyimpanmu di dalam hatiku, Aku tidak akan melupakanmu Hyukkie, melupakan kita, tidak akan. Tidak akan pernah.

Jika kau rindu aku,

Datanglah ke taman tersebut, dan panggil namaku. Dengan begitu, seluruh kerinduanmu akan hilang. Sepertinya sih, hehe…

Sejujurnya aku berat mengatakan hal ini, tapi aku tidak punya hak untuk tidak mengatakan ini.

Carilah namja yang lebih baik daripada aku, carilah namja yang benar-benar mencintaimu dengan setulus hatimu, bukan seperti aku yang dengan santainya pergi meninggalkanmu setelah apa yang ku katakan padamu,

Kau berhak mendapatkan yang terbaik Hyukkie,

Hyukkie,

Ingatlah, apapun yang terjadi tetaplah tersenyum. Tersenyum dan semangat. Jangan hilangkan sifat tersebut dari dalam dirimu. Seberat apapun cobaan yang kau alami, kau harus tersenyum. 25 tahun kau hidup dengan kegelapan tapi kau tidak pernah untuk berhenti tersenyum, dan aku harap senyuman itu tidak akan pernah menghilang sampai beberapa tahun kedepan.

Hyukkie, sekian suratku. Jaga dirimu baik-baik. Jangan sia-siakan hidupmu, jangan lupa carilah jodoh yang lebih baik daripada aku. Saranghae…

With love,

Hankyung

“ BABOOOOO!!!!! “ teriak Eunhyuk

Air mata tidak berhenti mengalir dari kedua matanya. Ahjumma disampingnya hanya dapat menatap Eunhyuk dengan bingung. Ia hanya dapat mengusap-usap punggung Eunhyuk lembut. Eunhyuk menangis semakin keras.

Mulai sekarang, ia akan sendirian. Tidak akan ada lagi orang yang menghiburnya ketika ia sedih, tidak akan ada lagi orang yang memasakkan nasi goreng favoritnya, tidak akan ada lagi orang yang akan membantunya menunjukkan dimana depan dimana belakang. Semuanya telah menghilang.

Meninggalkan lubang besar dihatinya….

 

 

 

 

***

Hueeeee TT.TT

16 thoughts on “True Love

  1. Ooh..
    Hehe ~

    menurut aq sih kurang jelas, soalnya kan disurat itu gege blang pindah ke tempat yg jauh,
    aq pikir surga.
    Ato jangan2 cuma aq yg mikir gtu.
    Keke ~

    oh iya, kok gege ga disatuin ama hyukie aja chingu?
    Saling melengkapi ceritanya..
    Kwekwekwek~
    *mian kalo reader byak mintanya..
    ^^..

    1. nggak tau juga sih,
      soalnya temen-temen aku udah pada duga ke China semua, tapi nggak tau juga kalo ada yang mikir ke surga .__.

      awalnya pengen kaya gitu,
      tapi author lagi pengen nyiksa readers supaya menguras air mata, alhasil seperti inilah hahahaha
      😀

  2. Haha.
    Dasar kamu,
    pokoknya ff selanjotnya tetep ditunggu,
    ga peduli deh tu ff buat rumah bnjir apa kagak.
    Pokoknya ditunggu.
    *ceritanya maksa.
    Wkwk ~

  3. Jahh si saeng,
    tapi jangan byak yg nangis2 yakk..
    Kekeke ~
    oh iya, ff ini kalo diiringi lagu coagulation jadi berasa bget sedihnya.
    Hoho ~

    yapp sayang, masama.

  4. Enggak,
    ntar eonn add yah..
    Tapi ga skrg, eonn lg mlas bka fb soalnya.
    Kekeke ~

    ntar di konfirm yak saeng..
    Fb eonn, Lidya c’Pecinta Suju
    *gadak yg nanyak.
    Wkwkwk ~
    ^^..

Leave a reply to nashanchovy Cancel reply