fanfictions

My Cold Boyfriend [Chap 4]

Title : My Cold Boyfriend [Part 4]

Main Cast :

–          Lee Hyukjae

–          Lee Donghae

Main Pairing : HaeHyuk

Author : Nashelf Hafizhah Wanda

Genre : Romance / Yaoi / AU

Rating : G

Length : Chaptered

Part : Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4

A/N: sorry for the waiting. I hope you like it guys!and please read the A/N below!

~♥~

Donghae’s POV

Aku tidak bisa berhenti tersenyum. Hyukjae membuat hariku semakin indah!! Aih! Selama istirahat berlangsung aku terus memandangi senyuman Hyukjae. Gummy-smilenya yang menawan.

“Yo, dude! Sedang senang, huh?”

Aku tercekat ditempatku begitu mendengar suara Kyuhyun tepat di telingaku, “Ka—kau dari mana tadi?! Kenapa tiba-tiba menghilang?”

“Minnie memaksaku, dia bilang untuk kemajuan hubunganmu dan Hyukjae. Dan sepertinya itu berhasil! See? Kau dan Hyukjae bahkan sempat suap-suapan! Aww! Kau sudah menjadi romantis, Hae!”

Apa?

Aku sudah menjadi romantis? OH NOO!!!!!! Jangan bilang aku berubah menjadi seorang namja yang romantis! Jangan bilang.. jangan bilang aku sudah berubah menjadi kekasih yang penyayang dan pengumbar kalimat putis-mesra-menjijikan-dan-anak-anaknya.

OH NO!!!

Kalau aku menjadi seperti itu… itu berarti aku….

Hyukjae’s POV

Aku memegang kedua pipiku yang aku rasa masih panas. Ugh! Aku akui, aku malu. Tapi aku senang dengan perilaku Donghae. Itu artinya.. perasaan kami sama, kan?

“Cie, yang tadi habis pacaran.”

“Mi—Minnie! Kau melihat semuanya?!”

Sungmin terkikik kecil, “Tentu saja, Hyukkie! Aww, nae Hyukkie sudah besar! Sudah berani suap-suapan di muka umum!”

“Cih, bukannya kau juga sering melakukannya dengan Kyuhyun?”

“Tapi sejak awal kami pacaran kami sudah melakukannya. Tidak seperti dirimu yang harus menunggu selama beberapa hari baru mendapatkan perlakuan seperti itu dari kekasihmu.”

Aku memanyunkan bibirku. Well, Sungmin benar. Tapi bukan itu sekarang yang menjadi masalahnya. Masalah pokoknya, kenapa Donghae baru memperlakukannya sekarang? Kenapa tidak dari awal kami berpacaran saja?

“Mungkin Donghae hanya malu. Kau pacar pertamanya, sama seperti dirimu, kan? Donghae pacar pertamamu, kan?”

Jincha?!!!

Tentu saja Donghae pacar pertamaku dan dialah cinta pertamaku. Tapi aku tidak pernah tau bahwa aku juga pacar pertama Donghae! Wajah Donghae diatas rata-rata. Tidak mungkin bahwa aku adalah pacar pertamanya!

Dan mungkin saja benar apa kata Sungmin. Donghae hanya malu. Jika itu memang benar, aku akan memaklumi. Toh, aku juga sama malunya. Untuk apa aku memaksa seseorang jika dia malu? Aku tau bagaimana rasanya dipaksa melakukan hal-hal seperti itu.

“Sudah, lupakan saja masalahmu dengan Donghae itu. Aku yakin cepat atau lambat Donghae pasti bisa memperlakukanmu sama seperti Kyuhyun memperlakukanku. Itu Park seonsaengnim sudah datang.”

Aku mengangguk perlahan sebelum mengeluarkan buku pelajaran seperti apa yang di perintahkan oleh Park seonsaengnim. Sebuah senyum tipis mengembang tanpa sadar di wajahku.

Jika ia benar malu, aku akan memberikannya waktu sampai ia tidak malu lagi.

~♥~

Aku melirik jam tangan di pergelangan tanganku dengan cemas. Sudah hampir sore hari namun sampai sekarang belum ada angkutan umum yang lewat? Duh, jikalau seperti ini situasinya, bagaimana aku bisa pulang?

“Hyukkie-ah, aku boleh pulang duluan? Eomma telah menelepon, apa kau mau ikut denganku?”

Aku tersenyum kecil kearah Sungmin, “Aniya, Sungminnie. Kau tau sendiri rumah kita bertolak belakang beribu-ribu meter jauhnya. Kau pulang duluan, sampaikan salam dan maafku pada eommamu, ne?”

Ne, kau tidak perlu minta maaf Hyukkie-ah. Ini kemauanku juga menunggumu pulang. Kalau kau mau telfon saja Donghae, aku rasa ia masih di sekolah karena Kyunnie masih di sekolah juga.”

“Kau tidak pulang dengan Kyuhyun?”

“Tidak, ia sedang sibuk dengan tugas kelompoknya. Oleh karena itu aku membawa motor ke sekolah.”

“Ah, ne.”

Annyeong Hyukkie!”

Annyeong!”

Aku menatap punggung Sungmin yang berjalan menjauh bersamaan dengan motor yang di tumpanginya. Setelah bayangan Sungmin menghilang, aku menghela nafasku panjang. Apa yang harus ku lakukan eh? Tidak ada kendaraan umum yang lewat sama sekali.

Aku menggerutu pelan sembari menendang-nendang kerikil yang berserakan di sekitarku. Haruskah aku masuk ke dalam dan mencari Donghae? Jika iya, apa yang akan aku katakan padanya nanti? Bahwa aku ingin ia mengantarkanku pulang ke rumah? Ridiculous!

“Hyukja—maksudku, Hyukkie?”

Aku terperanjat kaget mendengar suara seseorang yang berada di fikiranku beberapa menit lalu, “Hae?”

“Sedang apa kamu disini? Kenapa belum pulang? Dimana Sungmin?”

‘Kenapa dia mencari Sungmin? Duh.

“Sungmin sudah pulang,” aku membuang mukaku kearah lain, “Aku belum bisa pulang, belum ada taksi yang lewat daerah sini.”

“Hey Dongh—oh, Hyukjae, kau masih disini.”

Aku tersenyum kecil melihat Kyuhyun sebelum memalingkan wajahku kearah lain. Aku tidak tau kenapa, tetapi moodku langsung berubah begitu mendengar ia mencari Sungmin. Well, I know ia hanya bermaksud menanyakan kenapa aku sendirian. Dan aku juga tau, ia pasti sadar secara pasti siapa pemilik Sungmin sebenarnya.

Tapi bisakah ia tidak bertanya tentang Sungmin? Aish, Hyukjae! Kau seperti yeoja pencemburu yang selalu muncul di drama-drama menjijikkan di TV-TV tersebut.

“Ahn, Hae, Hyukjae, aku pulang duluan ya! Minnie sudah menghubungiku katanya sepulang dari sekolah aku harus ke rumahnya, soannyeong!”

Ne,” jawabku masih setengah hati.

Sepeninggal Kyuhyun ke canggungan menyelimuti kami. Kau tidak pergi juga? Biasanya kau langsung pergi meninggalkanku begitu saja. Kenapa kau masih berdiri di situ, huh?

“Ma—Mau ku antar, Hyukkie?”

Aku langsung menoleh kearahnya, menatapnya kaget, “Mwo?!”

Yeah, kamu lihat sendiri… di sini sudah sangat sepi… aku tidak berani menjamin taksi akan lewat dalam waktu dekat. Beberapa menit lagi, matahari akan terbenam.. singkat cerita….,” ia menundukkan kepalanya sebelum melanjutkan, “Aku khawatir jika sesuatu terjadi padamu.”

….

….

Uh-oh.

Inikah rasanya surga? Ia.. khawatir dengan keselamatanku? Duh, sadar Hyukjae! Tentu saja ia khawatir! Iakan kekasihmu, jikalau dia belum menjadi pacarmu kau boleh fangirling dengannya. Tapi sekarang? Don’t act such a girl!

“Jadi, apakah kamu mau Hyukkie?”

“uhm,” aku menundukkan kepalaku malu, “Bo—bolehkah?”

“Tentu saja, Hyukkie! Kkaja!”

Ia menarik tanganku dan menuntunnya ke tempat dimana motornya di parkirkan. Aku menatap tanganku yang tersembunyi di balik tangan Donghae dan semburat merah muncul tanpa aba-aba di kedua pipiku. Tangannya yang kokoh, hangat dan lembut.. menggenggam tanganku. Entah mengapa aku merasa aman dengan tangan Donghae yang menggenggam tanganku.

Aku berharap tempat parkirnya masih beribu-ribu kilometer lagi, tapi sayang, itu tidak akan mungkin terjadi. Tangan Donghae telah terlepas dari tanganku begitu kami sampai di parkiran motornya. Aku menggenggam tanganku. Masih hangat…

Sebuah helm disodorkan ke hadapanku membuatku mendongak kearah Donghae yang ternyata tengah tersenyum dengan lembut ke arahku. Hell. Mimpi apa aku semalam?

“…kkie? Hyukkie? HYUKKIE!!!”

Aku terlonjak dan segera tersadar, “Mi—mianhae.”

“Ada masalah? Dari tadi kamu diam saja…”

A—Aniya.”

Donghae menggigit bibir bawahnya sebentar sebelum menghela nafas, “Kamu marah karena aku menggenggam tanganmu tadi? Mianhae, aku berjanji tida—“

Ya!,” teriakku reflex, “Aku tidak apa-apa, aku tidak marah, kau tidak perlu berjanji yang tidak-tidak. Sekarang sudah hampir petang, kau mau kau terlambat untuk pulang ke rumah? Nanti eommamu marah bagaimana?”

You talk too much, Hyukkie. Pakai helmmu, akan ku antarkan kamu ke rumahmu sekarang.”

Dengan segera aku menggunakan helm yang disodorkan Donghae dan naik ke atas motornya. Aku tertegun menatap punggung Donghae. Begitu kokoh, tegap, manly dan…. sexy. Aku menggigit bibir bawahku ragu. Aku ingin memeluknya, tapi…. apakah dia akan marah jika aku melakukan itu?

Tanpa di duga, tangan kiri Donghae mengambil tangan kiriku dan melingkarkannya di pinggangnya. Membuat kedua pipiku semakin memerah karenanya.

“Pegangan yang erat, Hyukkie! Aku tidak ingin kamu kenapa-napa.”

Hell. It feels like a dream!

Ne…”

Ku lihat dari cermin, Donghae tersenyum kecil sebelum melajukan motornya menuju arah rumahku. Aku memeluk pinggang Donghae dan tanpa sadar merebahkan kepalaku di punggungnya. Aku tidak bisa lebih bahagia dari ini. Vanilla… bau khas Donghae. Aku tersenyum dalam diam. Kehangatan punggung Donghae membuatku merasa nyaman, ku eratkan pelukanku di pinggang Donghae.

Nyaman.

Bahkan aku berani bertaruh, kamar tidur ter-empuk di dunia pun tidak ada yang mampu menandingi betapa hangat dan nyamannya punggung Donghae. Aku berharap rumahku berada di ujung samudra. Aku tidak ingin melepaskan kehangatan ini, ini begitu nyaman. Aku tidak bisa menjamin aku dapat merasakannya lagi.

“Kita sampai, Hyukkie.”

Uh-oh.

Kenapa Tuhan tidak pernah mewujudkan permintaanku, eh? Aku minta tempat parkir dibuat sejauh mungkin tidak dikabulkan. Dan sekarang? Disaat aku memohon agar rumahku terletak di ujung samudra pun tidak dikabulkan.

Tunggu.

Aku tidak merasa aku telah menyebutkan alamat rumahku. Darimana ia tau? Aku menarik wajahku dari punggung Donghae dan menatap sekeliling. Ini benar rumahku. Darimana ia tau?!

“Kamu mau selamanya memelukku, Hyukkie?”

Aku segera tersadar dan melepaskan lenganku dari pinggang Donghae, “Ah, gomawo.”

Ne, cheonmaneyo Hyukkie-ah.”

Aku menundukkan kepalaku dan menggigit bibir bawahku ragu. Haruskah aku bertanya? Well, aku rasa iya. Tidak ada salahnya kan bertanya pada pacarmu sendiri?

“H—Hae.. ahn, maksudku, Donghae.”

“Panggil saja Hae, sudah ku ingatkan padamu, kan?”

“Ah, ne,” aku menarik nafas perlahan, “Boleh aku bertanya padamu, Hae?”

“Yep?”

“Darimana kau tau ini rumahku? Seingatku aku tidak ada memberitahumu alamatku.”

….

Hening. Tidak ada jawaban. Dengan berani aku mendongakkan kepalaku dan melihat wajah Donghae ternyata tengah memerah. Memerah?!!! Ia berdehem kecil sebelum membuang mukanya kearah lain tidak melihat ke arahku.

“A—Aku kan pacarmu, memang salah kalau aku tau dimana kamu tinggal?”

Blush.

“Ma—Mau mampir?”

“Aku rasa—“

“HYUKJAE!!! YA TUHAN, EOMMA KHAWATIR DENGANMU!!! EOMMA MENELPONMU BERKALI-KALI TAPI—Well, well, well, siapa namja ini Eunhyukkie? Such a nice taste, eh.”

Aku menunduk malu mendengar ocehan eommaku. Eomma… kau mempermalukan anakmu… Aku berdehem kecil sebelum menatap eommaku, malu bercampur ragu.

“Donghae ini eommaku, eomma ini Donghae—“

“Pacar Hyukjae,” potong Donghae yang mampu membuat semburat merah muncul di kedua pipiku.

“Pacar? Uh-oh, I see..,” eomma menggoda menatapku, “Tapi selama yang eomma lihat, kenapa Eunhyukkie tidak seperti gadis-gadis yang sedang jatuh cinta di drama-drama itu, ya?”

“Maksud eomma?”

“Kau tau… sms sepanjang hari, telfon menjelang malam.. bahkan dia jarang menyentuh hp-nya selama dirumah. Apa kalian benar-benar berpacaran?”

Aku menunduk malu sementara Donghae terbatuk-batuk disampingku. Aku tidak menyalahkan Donghae, tapi eomma benar. Semenjak empat hari yang lalu ia tidak pernah menanyakan atau memberikan nomor hp-nya.

“Aish eomma!! Inikan urusanku dengan Donghae, eomma tidak perlu ikut campur!!”

Ne, ne,” eomma menoleh dan tersenyum menatap Donghae, “Donghae-ah, mau mampir? Sepertinya hujan akan turun.”

Dan benar saja.

Selesai eomma berkata seperti itu, hujan turun dengan derasnya. Aku dan eomma segera berlari ke dalam rumah, sementara Donghae memarkirkan motornya di garasi rumahku sebelum menyusulku dan eomma kedalam rumah.

“Hae! Kau basah kuyup!”

Aku segera berlari ke arahnya mengeringkannya dengan handuk yang untung telah ku persiapkan dari tadi, “Mianhae…”

“Untuk apa?”

Aku menunduk malu sementara tanganku masih sibuk mengeringkannya. Sial, andai saja aku tidak setuju dengan ajakannya mengantarku ia pasti tidak akan terperangkap di rumahku dan telah duduk manis di rumahnya. Tanpa ku sadari, sebuah air mata jatuh membasahi pipiku.

“Hey, hey, kenapa kamu menangis Hyukkie?,” tanyanya sembari memegang pipiku, membuatku menatap mata almondnya.

Mianhae, Hae…. Mianhaeyo…”

“Kamu tidak salah Hyukkie, berhenti mena—“

“AKU SALAH!” teriakku tanpa sadar, “Andai aku tidak menyetujui ajakanmu untuk mengantarkanku pulang, kau tidak mungkin basah kuyup seperti ini. Kalau aku tidak menyetujui ajakanmu, kau pasti telah sampai di rumah dengan selamat. Kalau aku tidak menyetuji ajakanmu—“

“Ssh,” Donghae menutup kedua bibirku dengan ibu jarinya sembari menatapku lembut, “Kalau kamu tidak setuju dengan ajakanku, orang tuamu tidak akan pernah tau tentang kita, ne?”

“Tapi…”

“Fikirkan saja sisi positivenya, aku pun tidak menyesal mengantarmu, Hyukkie-ah.”

Donghae nyaris membuka mulutnya namun terpotong oleh panggilan eommaku. Aku segera menarik diriku menjauh dari badan Donghae dan menuntunnya ke ruang tengah. Aku merasakan mukaku memanas mengingat betapa dekatnya jarak kita berdua tadi. Kemajuan, yeay!

“Ada apa, tante?”

Eomma tersenyum kecil, “Jangan panggil tante, saya masih muda! Panggil saja eomma, seperti Sungminnie dan Kyuhyunnie memanggil.”

N—ne, eomma.”

Aku merasakan kedua pipiku kembali memerah. Well, jika mendengar Sungmin dan Kyuhyun yang memanggil eommaku dengan eomma aku telah terbiasa. Tapi ini Donghae… oke, mungkin aku hanya terlalu berlebihan.

“Menurut eomma, hujan masih akan turun sampai larut malam. Bagaimana kalau menginap? Besok hari Minggu juga, kan?”

Oh God.

I’m dead.

 

 

 

.

Sorry guys I know I told you I’d comeback at May 1st, but sadly I still had international’s exam. And today is the last day so I’ve just been FREE for real since now 😀

And… *hiding behind EunHae’s back* *pushing EunHae to take over the A/N*

Hello guys, this is Eunhae’s Donghae and this is Eunhae’s Eunhyuk :3 The kind and awesome author is so afraid to said this thing so she aske us to take over it. So as you know, because of the fucking UN and the fucking UAI the author is not being able to update the fict.

And… as you see.

This fanfiction had been not updated since 2011 of November 7th. She is so depressed and ashamed with her-self because neglected the fict you guys love the most. She even cried when she told us about this.  She afraid that you might think she is neglecting you when the truth she is NOT. She had tried her best to be able to update her fict, but unfortunately, her parents and her times can’t get very well T^T

Can you forgive this poor author? She’s nice enough to make us together y’know^^ she had promised to us, from 2012 she won’t make Eunhae’s angsty’s fict just because she want us to be together as real :3 don’t you think she’s really nice?? Me (Hyukjae), never find this kind of shipper, have you found someone like her, Hae?

Hae: I haven’t baby~ all I can see is only you<3

Hyukkie: *blushing* ahn, *coughing* anyways, can you forgive her?

Hae: lemmie help you Hyukkie-baby. ALL OF YOU PLEASE GIVE HER A PROPER COMMENTS SINCE SHE REALLY WANT TO KNOW DO YOU REALLY MAD WITH HER OR NOT. IF YOU CAN’T UNDERSTAND US READ THIS CLEARLY:

“TOLONG KASIH DIA COMMENT TENTANG PENDAPAT KALIAN SELAMA SI AUTHOR HIATUS. APAKAH MENGECEWAKAN ATAU TIDAK. ATAUPUN PERNAHKAN KALIAN MARAH DENGAN AUTHOR KARENA TERLALU LAMA MENG-UPDATE FFNYA?!”

So, that’s all. Isn’t it easy honey? *kisses Hyukjae’s lips*

Hyukkie: Haee… our  babies (Aegis) are watching… *shy* *shy* *blushing*

Hae: uh-huh *kissing Hyukjae’s neck* *sucking* *bitting*

Hyukkie: AH… H—Hae~!!

Hae: *throwing Hyukkie on bed* *lock the door* *molesting the poor monkey~*

Hyukkie: HAE!!!!!

Love you guys!~ :* next stop: Autis Love—Part 8!^^

18 thoughts on “My Cold Boyfriend [Chap 4]

  1. Wah akhirnya d lanjut
    aku suka ff ini aku ceritanya bagus trus aku suka sifat hae yg malu-malu tapi mau aku kira ff nya ga ad lanjutannya

  2. yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeaaaah updaaaaaaaaaaaaaaaaaaate….
    kyaaaaaaaaaaaaah hae ama hyukie pada malu-malu kucing yaaah~..
    tapi cuuute~..
    kekekeke~.,
    tenang ajh saeng~..
    aku malah seneng looh fict ini dilanjuuuut~ gak marah koq~ yang penting fict-fict nya dilanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut~…kekekeke~
    akuu tunggu lanjutan autis love nyaah~..
    btw welcomeback!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! *hugs

  3. yeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee updateeeeeeeeeeeeeeeeeeeeed *prooook prooook*
    astaga haehyuk moments nya buanyaaaak, aseeeek, lnjuuut yaaak,, psti d tunggu kok 🙂

    siih hae nginap? aigooo, hyuk jaga jantung mu yaak wkwkwkwk

  4. Annyeong~ I’m new here (_ _ )
    Aigoo.. Donghae,kenapa gak mau jadi cowok romantis siihh…..??? Kasian kan hyukienya #Hug Hyukie
    Kalau bisa dilanjut min. Gomawo >.<

  5. Finallyy,, update!!!! YEAYYYYYYYYYY!!!!!! *lari keliling lapangan*

    Jiah,, kenapa mereka berdua so sweett bangetttttttttttttt,,, aku sudah terkena overdosis kemanisannya,,, GYA!! *senyum* *gigit bantal* *guling-guling (?)*

    Donghae semakin perhatian nie yee?? Ah~ Hyukkie juga makin manis,,, :3

    Hihi, emang eomma Hyukjae is the best!! Ayo! Donghae menginap, menginap, menginap~ dan sekamar dengan Eunhyuk,,, ayoo~ *evil muncul* xD

    Aku tidak kecewa sama eomma kok 🙂 kan aku juga hiatus jadi jarang buka inet :p dan aku juga engga marah 😀 soalnya sekarang banyak fanfic HaeHyuk bertebaran dimana-mana 😉

    Itu juga Hae-ajusshi emang mesumm *nunjuk dialog terakhir (?)* jangan kasar-kasar ya ke ajumma *nunjuk Eunhyuk*

    Hihi, ditunggu updatenya eomma ^^

  6. Akhrx. . Akhrx part 4 muncul jg. . .yeay. . Mkn pnsarn m hub.mrka nie. . Kpn mrka nikahnya??

    1. Hihi kelamaan yaa^^; maaf>< Kapan nikahnya? Setelah Hyuk tau apa alesannya Hae sikapnya dingin kaya gitu :p wkwk
      Thankyouverygamsaaa~!

  7. gyaaa~~~ akhirnya update :DD
    sumpah deh ga marah kok sama kamu saengie~
    justru malah ngerasa ga enak karena jadi ngebebani pikiran kamu…
    ah, akhirnya bisa ada kemajuan di hubungan mereka… semoga
    bisa lbh romantis lagi.. XDD

    so, how was your exam? i hope you get the best.. XDD

    and~ i wait for Autis Love part.8 ^^~

    fighting saengie~~ ❤

    1. ;_______;
      Padahal aku udah ngebuat kalian nunggu lama, kenapa salah satu dari kalian nggak ada yang marah siii T____T wkwk
      Well, Iya sih kalian sempat–sering–masuk kepikiran aku, but hey, you’re more precious than anything in this world x3 Aku sih nggak perduli kalo kalian ngebebani aku hahahaha.
      Just pray for them^^ Ini belum ending yoooh, tentu masih ada climaxnyaaa HAHAHA

      Doing great but I don’t know about the result yet, It’s kinda make me worry :” wkwkwk I HOPE SO, THANKYOU!!!!{}

      Gomawo Eonnieyaaa<3 Muach!

      1. ya nggak mungkin marah donk saengie~ XD
        kami jg pengen ngertiin kamu, jd nunggu aja kapan kamu bisa updatenya ^^

        okeeee~ ditunggu tuh klimaksnya.. 😉

        Cheonmaneyo dongsaeng-ah,, :*
        fighting!!
        ^^/

  8. Aiiiiye =”> hae nya romantis ulalalala :”3
    Ngga kok eonn,ga mengecewakan.semangat ya!^_^<3
    aku seneng FF nyaㅋㅋsuka beud malah<3<3<3

  9. Hae udah mulai nggak dingin lagi sama hyukie ^.^ lanjutttt chingu!!! ^^ penasaran banget sama lanjutannya 😀

  10. Ahhhh inaasss,,,
    Good job baby..
    Sumpah pipiq mpe ikut mmerah,,
    So sweeeet,,like..like..
    It’s okay baby,,hiatus u bner” mmbuahkn hsiiil mksimaaal..
    Can’t wait for autis love,,
    Hmmm,,tp yg ne jg smkin seruuu..
    Pkk na suuuuukaaaa efef u daah,,
    #warmkiss

  11. ahhhhh sungguh saia cinta haehyuk couple…..
    cinta sangat…
    dan saia tidak marah pada author mau lama atau gx…q justru suka ama author karena udah buat eunhae/haehyukkk…#walau lebih suka haehyuk sihh
    okkk author….semangattttt^6

  12. new reader hereee, maaf lgsung comentny di chap ini *bow
    wuahh. . Cute bget hubgn haehyuk. . Asik si hae mulai perhatian. Tapi kok hae gk mau jadi romantis ya?

Leave a reply to xna_cloudsjewelspumpkins Cancel reply